Berdo’a Adalah Bagian Dari Hidup Manusia

6 minutes reading
Thursday, 6 Jan 2022 09:17 0 201 admin

KHUTBAH PERTAMA

 

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهدى الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له

أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله

اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد

فيا أيها الناس اتقوا الله حيث ما كنتم فقد فاز المتقون

قال تعالى في القرآن العظيم:

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم

يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون

يا أيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونساءا واتقوا الله الذي تسائلون به والأرحام إن الله كان عليكم رقيبا

يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما

فإن أصدق الحديث كتاب الله خير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم وشر الأمور محدثتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار

 

Jamaah jum’ah rahimakumullah, Pertama-tama kita panjatkan syukur ke hadirat Allah subhanahu wata’ala yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya kepada kita sekalian, dengan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ‘alamin.

Semoga shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya dan kepada seluruh pengikutnya yang masih berpegang teguh kepada Al Quran dan Sunnahnya.

Jamaah jum’ah rahimakumullah, saya berpesan kepada diri saya sendiri khususnya dan kepada semua jamaah jum’ah rahimakumullah: bertakwalah kepada Allah subhanahu wata’ala dengan takwa yang sebenar-benarnya, dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, sebab hanya dengan cara itulah kita bisa memperoleh kebahagian di dunia dan di akhirat.

Pada kesempatan siang ini saya akan membawakan khutbah yang berjudul “Doa adalah bagian dari hidup manusia

Jamaah jum’ah rahimakumullah, judul khutbah ini saya sampaikan sebagai rasa syukur saya pribadi dan jamaah pada umumnya atas segala limpahan nikmat yang Allah subhanahu wata’ala berikan. Alam semesta ini, angin yang berhembus, air yang mengalir, anggota badan kita sejak ujung rambut sampai ujung kaki adalah nikmat yang Allah berikan kepada kita semua.

Akan tetapi sering kali nikmat yang telah diberikan kepada kita lupa untuk kita syukuri, tidak kita gunakan untuk menjalankan segala yang Allah perintahkan tetapi justru kita gunakan untuk melanggar apa yang Allah larang, kita lupa akan semua nikmat itu sampai Allah mengambil nikmat yang telah diberikan-Nya.

Jamaah jum’ah rahimakumullah, manusia hidup di dunia ini senantiasa menghadapi banyak cobaan dan tantangan, seperti sebuah kapal yang terlihat dari jauh selalu berjalan lancar tanpa rintangan, padahal hakekatnya kapal tersebut dihadang oleh ombak tinggi, angin kencang dan badai besar sehingga seakan-akan kapal akan tenggelam.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ

Artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. Al Ankabut: 2)

Jamaah jum’ah rahimakumullah, ayat tersebut menunjukkan bahwa manusia pada hakekatnya pasti akan mendapatkan cobaan, pasti akan mendapatkan ujian, cobaan dan ujian dengan berbagai macam bentuknya, untuk menguji sekuat apakah iman yang ada di dalam hatinya.

Manusia sebagai mahluk Allah secara fitrahnya adalah lemah, tidak akan mampu menanggung ujian dan cobaan dengan hanya mengandalkan kemampuannya sendiri, sehingga manusia perlu untuk berdoa memohon bantuan dari Allah subhanahu wata’ala agar mempu melewati ujian yang ditimpakan kepada dirinya.

Jamaah jum’ah rahimakumullah, di antara contoh bahwa manusia pasti diuji oleh Allah subhanahu wata’ala adalah para petani yang ketika musim tanam hampir pasti diuji dengan hama tikus, wereng, ulat batang dan semisalnya. Lalu para nelayan juga diuji oleh Allah subhanahu wata’ala dengan ujian berupa musim angin kencang, ombak tinggi dan badai sehingga mengakibatkan para nelayan tidak bisa melaut dan otomatis penghasilannya dari melaut terhenti.

Kita sebagai umat Islam diajarkan apabila ada suatu bahaya, ujian dan cobaan kita diperintahkan untuk berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala agar Allah memberikan kekuatan dan bantuan-Nya kepada kita semua. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلا كَاشِفَ لَهُ إِلا هُوَ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Artinya: “Jika Allah menimpakan suatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.” (QS. Al An’am: 17)

Allah subhanahu wata’ala juga berfirman:

وَإِذَا مَسَّ الإنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إِلَى ضُرٍّ مَسَّهُ كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Artinya: “Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Yunus: 12)

Jamaah jum’ah rahimakumullah, dalam ayat yang lain Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa jika kita berdoa meminta kepada Allah maka Allah pasti akan mengabulkan doa kita. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina”.” (QS. Al Mukmin: 60)

Jamaah jum’ah rahimakumullah, secara langsung ayat di atas memerintahkan kepada kita umat Islam agar berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala, ادْعُونِي (berdoalah kepada-Ku) kata Allah subhanahu wata’ala, lalu dilanjutkan أَسْتَجِبْ لَكُمْ  (niscaya akan Kuperkenankan bagimu) berarti Allah pasti akan mengabulkan doa yang kita panjatkan.

Doa adalah merupakan bentuk ibadah kepada Allah subhanahu wata’ala, agar doa kita dikabulkan oleh Allah subhanahu wata’ala maka syarat-syarat terkabulnya doa harus kita penuhi terlebih dahulu. Di antara syarat dikabulkannya doa adalah:

Bersih dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah subhanahu wata’ala, jauh dari makanan haram, tidak berdoa untuk kemaksiatan, harus yakin bahwa Allah subhanahu wata’ala akan mengabulkan doa, dilakukan dengan khusyuk, merendahkan diri dan berharap kepada Allah subhanahu wata’ala, berdoa pada waktu-waktu mustajab (waktu-waktu dikabulkannya doa) seperti waktu setelah shalat, antara adzan dan iqomah, sore hari ketika hari jumat, di sepertiga malam, ketika safar dan waktu-waktu mustajab lainnya.

Jamaah jum’ah rahimakumullah, kami sampaikan pula sedikit tata cara berdoa yang baik agar doa yang kita lakukan dikabulkan oleh Allah subhanahu wata’ala:

Pertama: Berdoalah dengan tuntunan Allah subhanahu wata’ala yaitu dengan sikap tawadhu merendahkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala, Allah subhanahu wata’ala berfirman:

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

Artinya: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al A’raf: 55)

Kedua: Pada waktu berdoa hendaklah dengan rasa takut kalau doa tidak dikabulkan oleh Allah dan penuh harap agar Allah mengabulkan doa kita. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al A’raf: 56)

Ketiga: Tidak boleh berdoa kepada selain Allah subhanahu wata’ala.

Keempat: Tidak dengan suara keras dan terlalu pelan, tapi usahakan di tengah-tengahnya

Kelima: Beriman kepada Allah dengan memenuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم لما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين

 

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله حمدا كثيرا كما أمر أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله

اللهم صل وسلم وبارك على محمد وعلى آله وصحبه أجمعين،

فيا أيها الناس اتقوا الله حيث ما كنتم فقد فاز المتقون ، أما بعد

Jamaah jum’ah rahimakumullah, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Jamaah jum’ah rahimakumullah, berdoa merupakan fitrah manusia, apabila membutuhkan sesuatu maka ia akan berdoa meminta kepada Allah subhanahu wata’ala. Oleh karena itu marilah kita berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala, berdoa dengan rendah diri, khusyuk, penuh harap, dan memenuhi syarat-syarat dikabulkannya doa, sehingga mudah-mudahan Allah berkenan mengabulkan doa kita semua. Aamiin.

Demikianlah khutbah yang kami sampaikan, semoga bermanfaat pada diri saya sendiri dan seluruh jamaah pada umumnya. Marilah kita tutup khutbah ini dengan berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala:

إن الله وملائكته يصلون على النبي يأيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات

اللهم أعز الإسلام والمسلمين وأهلك الكفرة والمبتدعة والمشركين والظالمين

اللهم انصر من نصر الدين واخذل من خذل المسلمين

ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف الرحيم

ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما

اللهم إنا نسألك العفو والعافية في الدنيا والآخرة

اللهم إنا نسألك العفو العافية في ديننا ودنيانا وأهلنا ومالنا

ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكوننا من الخاسرين

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين

 

Khatib : Ustadz Mundlori M

Editor : Adib

 

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories