Cinta Yang Sebenarnya

4 minutes reading
Thursday, 11 Aug 2022 19:28 0 643 admin

 

KHUTBAH PERTAMA

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهدى الله فلا مضل له ومن يضلله فلا هادي له

أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لا نبي ولا رسول بعده، أما بعد

قال الله تعالى في كتابه الكريم بعد أن أعوذ بالله من الشيطان الرجيم :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا   يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وفي رواية وكل ضلالة في النار

Ma’asyiral muslimin jamaah jum’ah rahimakumullah, Pertama-tama marilah kita panjatkan rasa syukur kita ke hadirat Allah subhanahu wata’ala atas limpahan nikmat dan karunia-Nya kepada kita, nikmat yang sangat banyak sekali sehingga kita tidak akan mampu untuk menghitungnya. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لا تُحْصُوهَا

Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya” (QS. Ibrahim: 34)

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada uswah hasanah kita, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam beserta keluarganya, sahabatnya, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Kemudian saya selaku khatib berwasiat kepada diri saya pribadi khususnya dan jamaah umumnya untuk mensyukuri nikmat Allah dengan cara mencintai-Nya dan meningkatkan ketakwaan kita kepada-Nya, dengan senantiasa berusaha menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya dan  berusaha menjauhi segala hal yang telah dilarang oleh Allah subhanahu wata’ala  dan Rasul-Nya.

Ma’asyiral muslimin jamaah jum’ah rahimakumullah, di antara konsekuensi yang harus dilakukan dalam upaya meningkatkan ketakwaan manusia kepada Allah subhanahu wata’ala adalah dengan cinta kepada-Nya. Cinta kepada apapun termasuk kepada Allah pasti menunjukkan tanda-tanda yang dapat dilihat dengan jelas, namun cinta kepada Allah seharusnya menunjukkan tanda yang paling besar daripada cinta kepada selain-Nya. Di antara tanda-tandanya adalah:

  1. Banyak menyebut

Orang yang cinta kepada Allah tentu akan banyak mengingat dan menyebut Allah karena rasa kagum, harap, takut dan cintanya kepada Allah subhanahu wata’ala. Kekaguman ini terjadi karena banyak faktor, bisa karena keindahan, kebesaran, kekuasaan, maupun sisi sempurna lain yang hanya dimiliki oleh Allah subhanahu wata’ala.

Terlebih dengan menyebut Allah akan mendatangkan pertolongan, keteguhan dan kemenangan dari Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana yang Allah firmankan:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS. Al Anfal: 45)

  1. Taat

Ma’asyiral muslimin jamaah jum’ah rahimakumullah, Karena cinta yang sangat besar kepada Allah, maka siapapun yang mencintai-Nya tentu akan melakukan apapun yang diinginkan dan diperintahkan oleh Allah subhanahu wata’ala sekaligus juga menjauhi sejauh-jauhnya apa yang dilarang dan dimurkai oleh Allah subhanahu wata’ala.

  1. Ridha

Cinta akan membuat orang rela terhadap apa saja yang dilakukan oleh kekasihnya, apapun yang dilakukan oleh kekasihnya akan dianggapnya baik, tidak ada cela pada kekasihnya bahkan meskipun membuatnya mengalami kerugian. Baginya yang menjadi segalanya adalah ridha dan cinta dari kekasihnya.

Cinta yang seperti inilah yang seharusnya hanya diberikan kepada Allah subhanahu wata’ala. karena hanya Allah lah yang segala perbuatannya adalah kebaikan dan kesempurnaan. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ

Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida terhadap-Nya” (QS. Al Maidah: 119)

  1. Berkorban

Bagi siapapun yang mencinta, kebahagian terbesarnya adalah jika bisa berkorban untuk kekasih yang dicintainya. Semakin besar cintanya maka semakin besar juga pengorbanannya, semakin besar cinta yang didapatkan dari kekasihnya maka semakin besar pula kebahagiaannya.

Cinta kepada Allah yang mencintainya tentu menuntut pengorbanan, itu juga lah sebabnya Allah menjuluki Nabi Ibrahim alaihis salam dengan “khalilur rahman” (kekasih Allah) karena beliau telah menunjukkan cintanya kepada Allah dengan melakukan pengurbanan.

  1. Berharap

Orang yang mencintai tidak akan pernah kapok dalam berharap kepada kekasihnya meskipun harapannya pada sang kekasih belum didapatkannya. Ia akan terus berharap dan memohon pada kekasihnya karena hanya kekasihnya itulah satu-satunya yang menjadi tumpuannya dalam berharap, tidak ada yang lain.

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم أقول قولي هذا واستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

KHUTBAH KEDUA

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهدى الله فلا مضل له ومن يضلله فلا هادي له

أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لا نبي ولا رسول بعده

اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين

أما بعد، فيا عباد الله أوصيكم ونفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون

Ma’asyiral muslimin jamaah jum’ah rahimakumullah, pada kesempatan khutbah yang kedua ini kami kembali mengajak jamaah semuanya untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala. Ketakwaan yang didasari oleh cinta yang sangat besar sehingga membuat kita selalu menyebut-nyebut-Nya, kagum terhadap-Nya, ridha terhadap apapun yang diputuskan-Nya, berkorban apa saja demi meraih cinta-Nya, senantiasa hanya berharap pada-Nya dan tentunya juga mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Ma’asyiral muslimin jamaah jum’ah rahimakumullah, akhirnya marilah kita tutup khutbah pada siang hari ini dengan berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات

اللهم اقسم لنا من خشيتك ما تحول به بيننا وبين معصيتك ومن طاعتك ما تبلغنا به جنتك ومن اليقين ما تهون عليه مصائب الدنيا، اللهم متعنا بأسماعنا وأبصارنا وقواتنا أبدا ما أحييتنا يا أرحم الراحمين

اللهم لا تدع لنا في مقامنا هذا ذنبا إلا غفرته ولا هما إلا فرجته ولا مريضا إلا شفيته ولا دينا إلا قضيته ولا حاجة من حوائج الدنيا والآخرة إلا قضيته يا أرحم الراحمين

اللهم إنا نسئلك حبك وحب من يحبك وحب عمل يقربنا إلى حبك

اللهم أرنا الحق حقا وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلا وارزقنا اجتنابه

ربنا اغفر لنا ولوالدينا وللمؤمنين يوم يقوم الحساب

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين

 

Khatib : Adib

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *