Berdzikir Sebelum Tidur

5 minutes reading
Thursday, 17 Aug 2023 21:44 0 976 admin

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بالله مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِىَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا الله وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُولَ بَعدَهُ
اللّهُمَّ صَلِّ وسلم على نبينا وحبيبنا محمد وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
أيها المسلمون أُوصِيكُم وَنَفسِي بِتَقوَى اللهِ فَقَد فَازَ المُتَّقُون
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًاِ
فَإِنَّ أَصدَقَ الحَدِيثِ كِتَابَ اللهِ وَخَيرَ الهَديِ هَديُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَشَرَّ الأُمُورِ مُحدَثَتُهَا وَكُلَّ مُحدَثَةٍ بِدعَةٌ وَكُلَّ بِدعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّار

Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah rahimakumullah, marilah kita bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya yang tidak terhingga kepada kita. Di antara ungkapan rasa syukur itu adalah dengan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah, berusaha sekuat tenaga memenuhi apa yang diperintahkan Allah dan sekuat kemampuan kita menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya.
Di dalam satu kesempatan ketika Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Rasulullah sedang bersama, melihat Fatimah yang kelelahan mengurus rumah tangga dan membantunya maka Ali bin Abi Thalib berkata kepada Fatimah; “Wahai Fatimah istriku, mintalah kepada Ayahandamu agar memberikan pembantu untuk membantu pekerjaanmu, supaya engkau tidak terlalu lelah dalam mengurusi semua ini.
Maka berangkatlah Fatimah dan Ali ke rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sesampainya di sana ia segera menyampaikan maksud kedatangannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian bersabda: “Wahai putriku aku akan memberitahumu tentang amalan yang jika kalian mengerjakannya maka itu sudah mencukupi daripada seseorang pembantu.”
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melanjutkan; “Yaitu ketika kamu hendak tidur memejamkan matamu maka sebelum itu bacalah tasbih 33x, tahmid 33x, dan takbir 34x sehingga genap seratus. Bacaan-bacaan itu sudah lebih dari cukup bagi kalian dari seorang pembantu.”
Ma’asyiral muslimin sidang jama’ah jum’ah rahimakumullah, inilah sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang ringan tapi banyak yang mengesampingkan, mudah tapi tidak sedikit yang melupakannya karena mayoritas kita jika hendak tidur pasti segera memejamkan mata agar cepat tertidur.
Padahal sunnah yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ajarkan ini mengandung banyak faedah dan keutamaan. Di antaranya adalah:
1. Membaca tasbih 33x, tahmid 33x dan takbir 34x sebelum memejamkan mata untuk tidur akan memberikan kekuatan, keberkahan dan bantuan bagi seorang muslim untuk meringankan rasa capek, payah, dan penat karena aktivitas seharian.
Itulah yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ajarkan kepada Fatimah radhiyallahu anha putri Rasulullah sekaligus istri dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu yang setiap hari membantu suaminya bekerja yaitu membuat adonan sehingga tangannya melepuh, menjadi tebal dan kasar.
Bahkan sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu juga merasakan susahnya pekerjaannya karena setiap hari harus menimba air untuk memberi minum unta-unta milik majikannya sehingga beliau mengatakan bahwa punggungnya sampai seperti terasa bungkuk. Karena itulah beliau meminta kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam agar memberinya pembantu tapi Rasulullah malah mengajarinya doa dzikir tersebut.
Doa dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ini senantiasa dibaca oleh Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu setiap hari setiap hendak tidur, bahkan ketika perang siffin pun beliau tetap mengerjakannya.
2. Ketika kita membaca tasbih 33x, tahmid 33x dan takbir 34x sebelum tidur berarti sama halnya kita menutup hari kita dengan rasa pengagungan Allah subhanahu wata’ala, penyucian, pembersihan Allah subhanahu wata’ala dari sifat-sifat buruk yang dituduhkan oleh mereka yang tidak bertanggungjawab.
Kita membaca tahmid dan takbir berarti kita mengagungkan Allah subhanahu wata’ala dengan mentauhidkanNya sebagai satu-satunya rab, satu-satunya ilah, tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah kecuali Allah subhanahu wata’ala.
Dengan dzikir sebelum tidur ini berarti diri kita, dada kita telah dipenuhi dengan rasa haibah kepada Allah, dipenuhi dengan rasa khosyah kepada Allah, takut dan khawatir kepada Allah subhanahu wata’ala sehingga kita roja’ (mengharap) hanya kepada Allah. Sehingga jika pada malam itu kita menghadap kepada Allah maka kita dalam keadaan fitrah.
3. Bacaan-bacaan dzikir itu akan membantu seseorang menghidupkan malamnya dengan qiyamul lail. Allah akan membantunya bisa bangun di tengah malam, sepertiga malam atau sebelum subuh yang bisa dimanfaatkan untuk qiyamul lail.
Betapa banyak manusia yang malamnya menjadi jiifatun (bangkai) yang tidak pernah sempat bangun di sepertiga malamnya untuk beribadah kepada Allah. Padahal malam adalah waktu yang utama yaitu ketika Allah mengabulkan doa, apalagi di sepertiga malam Allah subhanahu wata’ala turun ke langit dunia yang barangsiapa berdoa memohon kepada Allah di waktu itu niscaya Allah akan mengabulkannya. Siapa memohon ampunan Allah di waktu itu niscaya Allah akan mengampuninya.
Sungguh sangat ironis bagi seorang muslim yang mengakui bahwa Allah adalah Dzat yang maha memberi rezeki, Dzat yang harus diibadahi, Dzat yang harus diagungkan, namun kita habiskan malam itu hanya sebagai bangkai yang tidak akan bangun kecuali ketika muadzin mengumandangkan adzan shalat Subuh.
Ma’asyiral muslimin yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
4. Dzikir berupa tasbih 33x, tahmid 33x, dan takbir 34x itu bisa mengantarkan kita kepada mahabbatullah (kecintaan Allah) subhanahu wata’ala kepada hambaNya. Kalimat-kalimat dzikir tersebut adalah kalimat yang sangat dicintai oleh Allah subhanahu wata’ala. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

أحب الكلام إلى الله أربع؛ سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله الله أكبر

Artinya: “Kalimat yang paling dicintai Allah ada empat; Subhanallah dan Alhamdulillah dan Laailaaha illallah dan Allahu Akbar”
Ketika kalimat-kalimat dzikir itu dibaca oleh seorang hamba maka Allah akan mencintainya, jika Allah mencintainya maka Allah akan menjadi pendengarannya, penglihatannya, tangannya yang memegang dan kakinya ketika melangkah.
Artinya semua aktivitasnya akan disertai oleh Allah subhanahu wata’ala karena maiyyatullah senantiasa bersamanya dan ia adalah waliyullah yang sangat dicintaiNya.
Demikianlah ma’asyiral muslimin sidang jama’ah jum’ah rahimakumullah, sunnah ringan yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam namun entah karena capek, letih atau karena penat bekerja seharian sehingga sunnah itu dilupakan dan tidak banyak yang mengerjakannya.
Jika sunnah yang ringan saja tidak dikerjakan lalu bagaimana dengan yang besar? Sungguh ironis sekali jika ini terjadi pada umat yang mengaku sebagai pecinta sunnah, semoga Allah menjadikan kita sebagai hambaNya yang meraih cintaNya, menjadikan kita sebagai pengikut nabiNya yang senantiasa menjalankan sunnah-sunnahnya.

بارك الله لي ولكم في القران العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين

KHUTBAH KEDUA

الحَمدَ للهِ الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات
أشهَدُ أَن لَا إِلهَ إِلّا الله وَحدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبدُهُ وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُولَ بَعدَهُ
اللّهُمَّ صَلِّ وسلم على نبينا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آله وأصحابه وكل من نهج بمنهجه إلى يوم الدين
فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيكُم وَنَفسِي بِتَقوَى اللهِ فَقَد فَازَ المُتَّقُون

Ma’asyiral muslimin sidang jama’ah jum’ah rahimakumullah, sekali lagi kami wasiatkan untuk diri kami pribadi khususnya dan jama’ah semua umumnya untuk senantiasa berusaha menjadikan diri sebagai muttaqin orang-orang yang bertakwa. Dengan menjadikan seluruh aktivitas yang dilakukan sebagai wasilah untuk bertakwa, termasuk aktivitas yang ringan dan biasa kita lakukan yaitu memejamkan mata.
Ma’asyiral muslimin sidang jama’ah jum’ah rahimakumullah, kemudian ketika kita sudah biasa melakukan dzikir tasbih 33x, tahmid 33x dan takbir 34x tiap hendak memejamkan mata menjadi bukti bahwa kita adalah hamba yang mengagungkan Allah subhanahu wata’ala, bukti ubudiyah kita kepada Allah subhanahu wata’ala. Salah satu simpul ubudiyah yang paling nampak adalah ketika hamba mau melakukan dzikir seperti itu.
Demikianlah khutbah singkat yang dapat kami sampaikan, semoga Allah tetap menjadikan kita sebagai hamba-hambaNya, sebagai pengikut Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang selalu mengikuti dan menjalankan sunnah-sunnahnya.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اللّهُمَّ بَارِك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌَّنا
لا إله إلا أنت سبحانك إنا كنا من الظالمين
حسبنا الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير ٣
اللهم اغفر لنا ولوالدينا وارحمها كما ربيانا صغارا
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
سُبْحَٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِينَ وَٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

Khatib: Ust. Muzaidi Lc
Editor: Adib R

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *