Menghancurkan Kenikamatan

6 minutes reading
Wednesday, 6 Sep 2023 22:59 0 1181 admin

 

KHUTBAH PERTAMA

إِنَّ الحَمدَ للهِ نَحمَدُهُ وَنَستَعِينُهُ وَنَستَغفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِن شُرُورِ أَنفُسِنَا وَمِن سَيِّئَاتِ أَعمَالِنَا مَن يَهدِى اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَن يُضلِلهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ

أَشهَدُ أَن لَا إِلهَ إِلّا الله وَحدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبدُهُ وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُولَ بَعدَهُ

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اللّهُمَّ بَارِك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيكُم وَنَفسِي بِتَقوَى اللهِ فَقَد فَازَ المُتَّقُون

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا  يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

فَإِنَّ أَصدَقَ الحَدِيثِ كِتَابَ اللهِ وَخَيرَ الهَديِ هَديُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَشَرَّ الأُمُورِ مُحدَثَتُهَا وَكُلَّ مُحدَثَةٍ بِدعَةٌ وَكُلَّ بِدعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, pertama marilah kita panjatkan puji syukur kita ke hadirat Allah subhanahu wata’ala yang telah memberikan kepada kita nikmat-nikmat-Nya berupa nikmat iman, islam, kesehatan, kesempatan dan lain-lain. Marilah kita ucapkan Alhamdulillah atas nikmat-nikmat tersebut.

Yang kedua shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada nabi junjungan kita, uswah hasanah kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan juga umatnya yang senantiasa menjalankan ajarannya hingga hari akhir nanti.

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah Ta’ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Kita yakini bahwa takwa adalah kunci kebahagiaan di dunia dan di akhirat, kita yakini bahwa sebaik-baik bekal untuk menghadapi hari akhirat adalah takwa.

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, Allah subhanahu wata’ala mengingatkan kita dengan firmanNya:

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (Ali Imran 3:185)

Ayat semisal ini sampai Allah ulangi sebanyak tiga kali dalam Al Quran, ini memiliki arti bahwa ayat ini sangat penting, ayat ini merupakan peringatan kepada kita semua bahwa manusia pasti akan mati.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga mengingatkan kita dengan sabdanya:

أكثروا ذكر هادم اللذات يعني الموت

“Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan, yaitu kematian”

Ini adalah peringatan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada kita agar kita banyak mengingat penghancur kenikmatan, penghancur kenikmatan itu adalah kematian dan manusia tidak akan pernah bisa lepas dari kematian.

Kita sebagai orang yang beriman harus selalu sami’na wa atha’na (kami mendengar dan taat) terhadap apa yang disampaikan oleh Allah subhanahu wata’ala dan RasulNya.

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, manusia tidak tahu kapan kematian akan mendatanginya. Ini sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:

وَمَا تَدْرِى نَفْسٌۢ بِأَىِّ أَرْضٍ تَمُوتُ

“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.” (Luqman 31:34)

Ayat ini juga memperingatkan kita bahwa datangnya kematian itu pasti tapi kapan kedatangannya dan di mana tempatnya tidak diketahui oleh manusia hingga kematian itu datang. Hikmahnya adalah agar kita selalu bersiap-siap, kita bekali diri kita dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala.

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, malaikat Jibril pernah berkata kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam; “Wahai Muhammad, hiduplah sekehendakmu tetapi engkau akan mati, cintailah orang yang kau cintai tapi engkau akan berpisah darinya, berbuatlah semaumu tapi engkau akan bertanggungjawab atas semua perbuatanmu itu”

Kalau Rasulullah shallallahu alaihi wasallam saja diperingatkan oleh malaikat Jibril seperti itu maka artinya hidup ini adalah amanah yang Allah berikan kepada kita, jangan pernah sekalipun berpikir bahwa setelah kita meninggalkan dunia ini kita tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas semua perbuatan kita di dunia.

Abu Darda radhiyallahu anhu pernah berkata; “Barang siapa banyak mengingat kematian maka akan sedikit gembiranya dan sedikit pula rasa dengkinya”. Sedangkan para sahabat berkata; “Kami sering datang ke rumahnya Hasan Al Basri sedangkan dia dalam keadaan mengingat neraka, mengingat hari Kiamat, mengingat hari Akhirat dan sedang mengingat kematian.”

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, orang yang selalu mengingat kematian ia akan sering bersedih karena memikirkan nasibnya di kehidupan berikutnya setelah mati.

Begitu pula orang yang selalu mengingat mati maka akan sedikit rasa dengkinya bahkan akan hilang karena muara kedengkian manusia paling-paling hanya karena perkara dunia, sementara setelah manusia mati dunia akan ditinggalkan semuanya.

Orang yang selalu mengingat kematian, mengingat akhirat maka ia akan bersemangat untuk beramal shalih, ia tidak akan tanggung-tanggung untuk meninggalkan semua kemungkaran dan larangan Allah subhanahu wata’ala.

Orang yang selalu mengingat akhirat, kematian ia yakin bahwa setelah kematian akan ada kehidupan yang dahsyat, akan dimintai pertanggungjawaban atas kehidupan di dunia, akan dibalas atas perbuatannya, tidak ada yang menolong kecuali amal perbuatan masing-masing ketika di dunia.

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, At Taimy pernah berkata; “Dua perkara yang menghalangiku dari kenikmatan dunia, ingat kematian dan ingat pertanggungjawaban atas kehidupan dunia di hadapan Allah subhanahu wata’ala”

Umar bin Abdul Aziz juga pernah berkata; “Seandainya hatiku berhenti mengingat kematian meskipun hanya sekejap mata pasti hatiku akan rusak.”

Jika levelnya Umar bin Abdul Aziz yang sedemikian saja masih mengatakan hatinya akan rusak jika sekejap saja berhenti mengingat kematian lalu bagaimana dengan kita? Bagaimana dengan hati kita? Maka benarlah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

أكثروا ذكر هادم اللذات يعني الموت

“Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan, yaitu kematian”

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu meneteskan air mata ketika menjelang wafatnya. Orang-orang di sekelilingnya lalu bertanya; “Wahai Abu Hurairah, engkau adalah sahabat Rasulullah yang sudah begini dan begini kenapa engkau menangis?”

Abu Hurairah lalu berkata; “Bekal saya sedikit tetapi perjalanan jauh dan abadi, akhirnya hanya satu dari dua, kalau tidak masuk surga akan masuk neraka.”

Abu Bakar bin Ayyasy mengkhatamkan Al Quran setiap malam selama empat puluh tahun, ketika menjelang wafatnya beliau juga menangis dan berkata kepada putra-putranya; “Wahai anak-anakku, aku diberi kenikmatan oleh Allah selama empat puluh tahun setiap malamnya bisa khatam Al Quran”

Amir bin Abu Qaym juga menangis karena kehilangan kesempatan untuk beribadah di siang hari dan qiyamul lail di malam hari, Abu Qatadah berkata; “Kenapa kamu menangis menjelang kematianmu wahai Amir?” Amir menjawab; “Saya menangis bukan karena saya takut mati, kematian pasti datang. Aku menangis karena akan tiba waktunya saya tidak lagi bisa beribadah di siang hari dan bertahajjud di malam harinya.”

بَارَكَ الله لِي وَلَكُم فِي القُرآنِ العَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُم بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكرِ الحَكِيمِ وَاستَغفِرُوا اللهَ لِي وَلَكُم وَلِسَائِرِ المُسلِمِينَ مِن كُلِّ ذَنبٍ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيم

ِ

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على أمور الدنيا والدين والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين، أما بعد

أوصيكم وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, pada kesempatan khutbah kedua ini saya tambahi perkataan Aku bin Abi Thalib radhiyallahu anhu beliau pernah berkata:

مَنْ جَمَعَ سِتَّةَ خِصَالٍ لَمْ يَدَعْ لِلْجَنَّةِ مَطْلَبًا وَلَا عَنِ النَّارِ مَهْرَبًا اَوَّلُهَا عَرَفَ اللهَ تَعَالَى فَاَطَاعَهُ وَعَرَفَ الشَّيْطَانَ فَعَصَاهُ وَعَرَفَ

 اْلآخِرَةَ فَطَلَبَهَا وَعَرَفَ اْلدُنْيَا فَرَفَضَهَا وَعَرَفَ اْلحَقَّ فَاتَّبَعَهُ وَعَرَفَ اْلبَاطِلَ فَاجْتَنَبَهُ

“Barangsiapa mengumpulkan enam hal, berarti ia tidak membiarkan surga untuk dicari dan neraka untuk dijauhi, yaitu : Pertama, mengenali Allah kemudian mentaatinya. Kedua, mengenali syaitan sebagai musuh Allah, kemudian mendurhakainya. Ketiga, mengenali akhirat, kemudian membekali diri untuk menuju kesana. Keempat, mengenali dunia, kemudian meninggalkannya. Kelima, mengenali kebenaraa, kemidian mengikutinya. Keenam, mengenali perkara yang bathil, kemudian menjauhinya.”

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, orang yang selalu sibuk bersama Allah subhanahu wata’ala, selalu mengingatnya, selalu mencintainya dan mentaatinya sepanjang hidupnya di dunia ini maka Allah akan membersamainya di saat ia krisis menjelang ajal tiba. Ruhnya akan keluar dengan mudah saat kematiannya.

Sebaliknya, manusia yang sibuk dengan dunia sehingga lupa Allah maka di saat kritis ajal menjemput tidak akan ada yang menemani kecuali hanya setan, padahal setan mengajak manusia untuk mati suul khatimah.

Demikianlah khutbah yang dapat kami sampaikan mudahan memberi bermanfaat bagi kita semua, akhirnya marilah kita tutup khutbah ini dengan berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala.

 

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنّا كُنا مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِين

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعواتٌ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَشهَدُكَ  بِأَنَّكَ أَنتَ اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ الأَحَدُ الصَّمَدُ الذِي لَم يَلِد وَلَم يُولَد وَلَم يَكٌن لَهُ كُفُوًا أَحَد

اللهم إنا نسألك حسن الخاطمة ونعوذ بك من سوء الخاطمة

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسأَلُكَ صِرَاطَكَ المُستَقِيمَ  صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ

اللّهُمَّ زَوِّدنَا مِنَ التَّقوَى وَاغفِر لَنَا ذُنُوبَنَا يَا أَرحَمَ الرَّاحِمِينََ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّاب

لا إله إلا أنت سبحانك إنا كنا من الظالمينُ

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

سُبْحَٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ  وَسَلَٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِينَ  وَٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

 

Khatib: Ust. Asnaim

Editor: Adib R

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *