Hikmah Tawadhu’

4 minutes reading
Thursday, 14 Mar 2024 06:49 0 688 admin

KHUTBAH PERTAMA

إن الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ الله فَلا مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلا الله وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا الله حَقّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوْتُنّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا الله وَقُوْلُوْا قَوْلا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأمورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالة, وَكُلُّ ضَلالة فِي النَّارِ

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, tidak lupa marilah kita panjatkan rasa syukur kita ke hadirat Allah subhanahu wata’ala yang telah memberikan nikmatNya kepada kita baik nikmat keimanan, kesehatan dan nikmat lainnya yang begitu banyaknya sehingga tidak mampu kita hitung. Alhamdulillahirabbilalamin.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi kita, uswah hasanah kita yaitu nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, kepada keluarganya, para sahabatnya dan umatnya yang senantiasa berpegang teguh pada Al Quran dan Sunnah.

Jamaah shalat jum’ah rahimakumullah, tidak lupa kami sebagai khatib selalu berwasiat kepada seluruh jama’ah untuk senantiasa meningkatkan takwa kita kepada Allah subhanahu wata’ala, dengan takwa yang sebenar-benarnya, artinya kita selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dengan takwa kepada Allah subhanahu wata’ala kita akan bahagia hidup di dunia dan di akhirat.

Jama’ah shalat jumat rahimakumullah, pada kesempatan kali ini kami akan menyampaikan khutbah yang berjudul “Hikmah Tawadhu”. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا

Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (Al Furqaan 25:63)

Tawadhu’ adalah rendah hati dan tidak sombong, dalam pengertian yang lebih dalam tawadhu’  adalah menganggap nilai diri tidak lebih baik dari hamba Allah yang lain, menyadari bahwa semua kenikmatan yang dirasakannya hanyalah titipan dan milik Allah subhanahu wata’ala, tidak pernah terbesit dalam diri rasa sombong dan lebih baik dari orang lain.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ ٱلْأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ ٱلْجِبَالَ طُولًا

Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (Al Israa’ 17:37)

Orang yang beriman tetap rendah hati dan tidak sombong, selalu menjaga niat dalam hatinya ketika beramal shalih, seluruh amalnya hanya karena Allah subhanahu wata’ala. Tawadhu’ adalah bersikap tenang, sederhana, menjauhi riya’, sum’ah dan ujub.

Ibnu Qoyyim Al Jauziyyah Al Hanbaly menjelaskan dalam kitabnya “Madarijus Salikin” Bahwa tawadhu’ ialah menunaikan segala yang benar dengan sungguh-sungguh taat menghambakan diri kepada Allah subhanahu wata’ala bukan hamba yang lain.

Semakin bertambah ilmu seseorang maka semakin bertambah pula ketawadhu’annya, semakin bertambah amalnya semakin bertambah pula rasa takut dan takwanya kepada Allah subhanahu wata’ala, semakin bertambah usianya semakin berkurang tamak hawa nafsunya, semakin bertambah hartanya semakin bertambah pula kedermawanannya.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ ، وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْداً بِعَفْوٍ إِلا  عِزّاً ، وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ للَّهِ إِلا رَفَعَهُ اللَّهُ عَزَّ وجلَّ

Tidaklah sesuatu pemberian sedekah itu mengurangi banyaknya harta. Tidaklah Allah itu menambahkan seseorang akan sifat pengampunannya, melainkan ia akan bertambah pula kemuliaannya. Juga tidaklah seseorang itu merendahkan diri kerana mengharapkan keredhaan Allah, melainkan ia akan diangkat pula darjatnya oleh Allah ‘azza wajalla” (HR. Muslim)

Jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah, orang yang tawadhu’ maka semakin tinggi kedudukannya semakin dekat pula dengan masyarakat, semakin perhatian dan amanah atas kedudukannya, semakin sadar bahwa nikmat itu hanyalah titipan dari Allah subhanahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

قَالَ هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّى لِيَبْلُوَنِىٓ ءَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّى غَنِىٌّ كَرِيمٌ

Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”.” (An Naml 27:40)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga bersabda: “Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku untuk memiliki sifat tawadhu’, janganlah kalian menyombongkan diri, membanggakan diri dari yang lain” (HR. Muslim)

Tawadhu’ adalah sifat yang sangat mulia namun sedikit sekali yang memilikinya. Dalam sebuah hadits Anas berkata: “Nabi shallallahu alaihi wasallam berkunjung ke saudara Anshar, Beliau memberi salam pada mereka termasuk anak-anak mereka dan mengusap kepala anak-anak tersebut.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kamu sanjung aku secara berlebihan sebagaimana kaum Nasrani menyanjung Isa bin Maryam, aku hanyalah seorang hamba Allah dan rasul-Nya, maka panggilah aku hamba Allah dan Rasulullah.” (HR. Ahmad)

بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا الله وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاة وَالسَّلام عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين. أَمَّا بَعْدُ؛

عباد الله أوصيكم بنفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون

Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah rahimakumullah, pada khutbah kedua ini kembali kami berwasiat kepada diri kami khususnya dan jama’ah semuanya umumnya untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala, dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya karena takwa itulah bekal terbaik bagi kita untuk menghadap Allah subhanahu wata’ala.

Bagi muslim dan muslimah yang memiliki sifat tawadhu’ maka akan mendapatkan kebahagiaan di akhirat kelak karena akhir yang bahagia itu hanya milik orang-orang yang bertakwa. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

تِلْكَ ٱلدَّارُ ٱلْءَاخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۚ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al Qashash 28:83)

Demikianlah khutbah yang kami sampaikan, semoga memberikan manfaat untuk kita semua. Akhirnya marilah kita tutup khutbah siang ini dengan berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala:

إِنَّ الله وَمَلائكته يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ الله تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ الله أَجْمَعِيْنَ

ربنا اغفر لنا ولوالدينا كما ربيانا صغارا

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأحياء مِنْهُمْ وَاْلأموات

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

اللهم إياك نعبد ولك نصلى ونسجد وإليك نسعى ونحفد نرجو رحمتك ونخشى عذابك إن عذابك بالكافرين ملحق

اللهم إنا نستعينك ونستغفرك ونثنى عليك الخير كله ولا نكفرك ونؤمن بك ونخضع لك ونخلع من يكفرك

اللهم أنجح إخواننا المستضعفين المظلومين في فلسطين وفي غزة

اللهم انصر إخواننا المجاهدين في فلسطين وفي غزة

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلام عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

 

Khotib: Ustadz Mundlori

Editor: Adib R

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories