Malu Sebagian dari Iman

5 minutes reading
Thursday, 1 Dec 2022 22:01 0 1446 admin

 

KHUTBAH PERTAMA

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهدى الله فلا مضل له ومن يضلله فلا هادي له

أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لا نبي ولا رسول بعده

للهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه ومن تبعه بإحسان إلى يوم الدين أما بعد

فيا عباد الله أوصيكم ونفسي بتقوى الله، فقد قال تعالى

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا  يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم وشر الأمور محدثتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, pertama-tama marilah kita panjatkan rasa syukur kita ke hadirat Allah subhanahu wata’ala yang telah memberikan kepada kita nikmat yang sangat banyak, terutama nikmat keimanan dan keislaman, juga nikmat kesehatan dan nikmat-nikmat yang lain sehingga seandainya kita mencoba menghitungnya dengan menjadikan air lautan sebagai tintanya dan pohon-pohon sebagai penanya maka tidak akan cukup dan mampu untuk kita lakukan.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada suri tauladan kita, uswah hasanah kita, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh pengikutnya yang senantiasa mengamalkan ajaran-ajarannya hingga hari kiamat.

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, tidak lupa kami selalu khatib berwasiat kepada diri kami khususnya dan juga kepada jama’ah semuanya untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan takwa yang sebenar-benarnya, yaitu dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Hanya dengan takwalah kita bisa selamat karena sebaik-baik bekal adalah takwa.

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, khutbah jumat kali ini kami beri judul “MALU SEBAGIAN DARI IMAN”

Apabila kita perhatikan mengapa manusia disebut sebagai mahluk yang sempurna maka hal itu tidak terlepas dari dibekalinya manusia dengan akal fikiran sehingga manusia bisa menggunakannya dan menjadi mahluk yang lebih maju dan mulia dari mahluk lainnya. Selain itu Allah subhanahu wata’ala juga memberikan aturan dan rambu-rambu agar manusia bisa hidup dengan baik, itulah agama yang Allah subhanahu wata’ala turunkan kepada manusia.

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, ada beberapa hadits yang menunjukkan keutamaan sifat manusia. Suatu ketika Abdullah bin Umar radiyallahu ‘anhu sedang berjalan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan melewati seorang Anshar yang sedang mengajari anaknya tentang “malu”, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Ibnu Umar

دعه فإن الحياء من الإيمان

Biarkanlah dia, sesungguhnya malu adalah bagian dari Iman” (Muttafaq ‘alaihi)

Maka dengan hadits tersebut sudah jelas bahwa sifat malu adalah bagian dari iman. Dalam hadits yang lain juga disebutkan:

الحياء لا يأتي إلا لخير

Malu tidak akan mendatangkan apa-apa kecuali kebaikan” (Muttafaq ‘alaih)

Maka jelas disebutkan dalam hadits ini bahwa memiliki sifat malu akan mendatangkan kebaikan.

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:

الإيمان بضع وسبعون أو بضع وستون شعبة فأفضلها قول لا إله إلا الله و أدناها إماطة الأذى عن الطريق والحياء شعبة من الإيمان

Iman itu ada enam puluh lebih atau tujuh puluh lebih cabang, yang paling tinggi adalah ucapan La ilaha illallah sedangkan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan malu adalah cabang dari keimanan.” (Muttafaq ‘alaih)

Malu secara bahasa adalah perubahan dan peralihan manusia karena takut atau khawatir terhadap suatu perbuatan yang menyebabkan dicela dan dihina oleh orang lain. Sedangkan pengertian malu menurut syar’i adalah perangai yang menjadikan seseorang menjauhi perbuatan-perbuatan buruk dan mencegah dirinya dari mengambil hak yang bukan miliknya.

Malu adalah bagian dari iman karena orang yang memiliki sifat malu tidak melakukan maksiat dan dosa-dosa lainnya karena kekangan dari sifat malunya.

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, Islam telah mengingatkan kepada umatnya agar memiliki sifat malu karena malu dapat meningkatkan akhlaknya menjadi lebih tinggi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إن في كل دين خلقا فخلق ديني الحياء

“Sesungguhnya setiap agama memiliki perangai akhlak, dan perangai akhlak Islam adalah malu.” (HR. Imam Ahmad)

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, orang yang memiliki rasa malu tidak akan melakukan perbuatan tercela terlebih yang melukai hak orang lainlain dan akhlaknya cenderung luhur. Sedangkan orang yang tidak memiliki rasa malu maka rendah akhlaknya dan tidak sanggup mengekang nafsunya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang yang tinggi perangainya, paling mulia akhlaknya, paling tinggi ketaatan pada perintah Allah subhanahu wata’ala dan selalu menjauhi segala larangan-Nya.

Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu ia berkata; “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lebih pemalu dari gadis dalam pingitan dan bila menghadapi sesuatu yang tidak disukainya kami dapat melihatnya dari wajahnya” (Muttafaq ‘alaih)

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, rasa malu sangat berpengaruh pada pribadi seseorang dalam menghindari perbuatan-perbuatan maksiat dan berbagai macam pelanggaran. Banyak sedikitnya seseorang melakukan pelanggaran juga tergantung dari besar kecilnya rasa malunya. Maka rasa malu menjadi sifat yang harus diterapkan oleh seorang mukmin di mana pun ia berada.

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, sifat malu terbagi menjadi tiga:

  1. Malu kepada diri sendiri
  2. Malu kepada sesama manusia
  3. Malu kepada Allah subhanahu wata’ala

Tiga malu ini merupakan kunci kebaikan dan pokok yang utama, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الحياء خير كله

Mempunyai rasa malu maka seluruhnya adalah baik” (HR. At Tirmidzi)

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم  أقول قول هذا واستغفروا الله العظيم لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب إنه هو الغفور الرحيم

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله حمدا كثيرا كما أمر

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله

اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه والتابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين أما بعد

فيا عباد الله أوصيكم ونفسي بتقوى الله فاتقوا الله فقد فاز المتقون

 

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, marilah kita senantiasa meningkatkan takwa kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan takwa yang sebenar-benarnya. Yaitu dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan takwa juga kehidupan kita akan lebih tenang, lebih bahagia baik di dunia maupun di akhirat.

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الحياء من الإيمان

“Malu itu bagian dari iman”

Dalam hadits yang lain beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:

الحياء لا يأتي إلا لخير

“Malu tidak akan mendatangkan apa-apa kecuali kebaikan” (Muttafaq ‘alaih)

Karena itu kita harus memiliki sifat malu, malu kepada diri sendiri karena masih sangat sedikit dalam beribadah dan taat kepada Allah subhanahu wata’ala. Malu kepada kedua orang tua, kita sejak kecil dirawat, sekolah dibiayai oleh mereka, tapi kita masih malas dalam beribadah kepada Allah maka kita harus malu juga kepada orang tua kita. Malu kepada Allah, kita diberi nikmat oleh Allah berupa nikmat Iman, nikmat Islam, nikmat kesehatan, nikmat rezeki dan nikmat lainnya yang sangat banyak tetapi ketaatan dan ibadah kita kepada Allah sangat sedikit sekali.

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, demikianlah khutbah jum’at yang kami sampaikan semoga memberikan manfaat kepada kita semua, akhirnya marilah kita tutup khutbah ini dengan berdo’a kepada Allah subhanahu wata’ala

إن الله وملائكته يصلون على النبي يأيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على ابراهيم وعلى آل ابراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على ابراهيم وعلى آل ابراهيم إنك حميد مجيد

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات

اللهم انصر من نصر الدين واخذل من خذل الإسلام والمسلمين

اللهم أرنا الحق حقا و ارزقنا اتباعه وأنا الباطل باطلا و ارزقنا اجتنابه

اللهم إنا نسألك العفو والعافية في ديننا ودنيانا وأهلنا ومالنا ومعهدنا

اللهم استر عوراتنا وآمن روعاتنا

اَللّهُمَّ لاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِي دِيْنِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا

ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكوننا من الخاسرين

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

سبحان الله رب العزة عما يصفون وصلى الله على محمد وبارك وسلم

 

Khatib : Ustadz Mundlori

Editor : Adib

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *