Berwudhu Sebelum Tidur

4 minutes reading
Thursday, 20 Jul 2023 20:59 0 752 admin

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بالله مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِىَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا الله وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُولَ بَعدَهُ

اللّهُمَّ صَلِّ  وسلم على نبينا وحبيبنا محمد وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين

أيها المسلمون أُوصِيكُم وَنَفسِي بِتَقوَى اللهِ فَقَد فَازَ المُتَّقُون

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا  يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًاِ

فَإِنَّ أَصدَقَ الحَدِيثِ كِتَابَ اللهِ وَخَيرَ الهَديِ هَديُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَشَرَّ الأُمُورِ مُحدَثَتُهَا وَكُلَّ مُحدَثَةٍ بِدعَةٌ وَكُلَّ بِدعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّار

Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah rahimakumullah, marilah kita bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya yang tidak terhingga kepada kita. Di antara ungkapan rasa syukur itu adalah dengan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah, berusaha sekuat tenaga memenuhi apa yang diperintahkan Allah dan sekuat kemampuan kita menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya.

Di dalam satu kesempatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang bersama para sahabatnya, beliau tersenyum kepada sahabat Bilal bin Rabah seraya bertanya dan memberitahunya tentang kabar gembira yang Allah berikan kepada Bilal.

Rasulullah bertanya kepada Bilal; “Wahai Bilal, ceritakanlah kepadaku amalan apa yang kamu lakukan sehingga aku mendengar terompahmu berada di surga sementara dirimu masih berada di dunia?” Dengan kaget dan rasa senang sahabat Bilal menjawab; “Wahai Rasulullah, sebenarnya saya tidak memiliki amalan yang teramat istimewa, tetapi barangkali amalan itu adalah bahwa saya senantiasa menjaga wudhu, setiap berhadats maka saya segera berwudhu lalu setelah itu saya mengerjakan shalat.”

Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah rahimakumullah, maka perkenankanlah pada khutbah Jum’at kali ini dan khutbah-khutbah Jum’at berikutnya kami akan membahas tentang sunnah-sunnah yang jarang dilazimi oleh kaum muslimin. Dan pada khutbah Jumat kali ini kita akan membahas sunnah Rasulullah yaitu Berwudhu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya berpesan kepada kita; “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka berwudhulah sebagaimana wudhunu untuk shalat, lalu bacalah doa:

اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِرَسُولِكَ الَّذِي أرسلتَ

“Ya AIlah, aku berserah diri kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu dengan berharap-harap cemas, karena tidak ada tempat berlindung dan tempat yang aman dari azab-Mu kecuali dengan berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan aku beriman kepada Rasul-Mu yang telah Engkau utus.”

Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah rahimakumullah, Imam Al Qurtubi memberikan sebuah penjelasan tentang tidur bahwa antara tidur dan mati memiliki sebuah kesamaan yaitu sama-sama ruhnya terlepas dari badan. Oleh karena itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan sunnah agar apabila seseorang tidur badannya dalam keadaan suci. Sunnah itu adalah berwudhu sebelum tidur.

Mengapa wudhu sebelum tidur hukumnya mustahab sangat dianjurkan padahal biasanya wudhu dilakukan sebelum shalat? Para fuqoha menjelaskan bahwa manfaat wudhu sebelum tidur di antaranya adalah agar badan suci ketika berbaring dan memejamkan mata. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjelaskan dalam hadits di atas bahwa jika kita berwudhu sebelum tidur dan berdoa dengan doa tersebut maka jika kita wafat pada malam itu maka kita wafat dalam keadaan di atas fitrah (sunnah).

Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah rahimakumullah, sunnah yang ringan namun jangan kita sepelekan apalagi tidak kita kerjakan. Itulah salah satu dari sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tapi jarang yang mengerjakannya.

Para ulama di antaranya Ibnu Qayyim Al Jauziyah rahimahullah memberikan penjelasan tentang faidah mengapa kita disunnahkan berwudhu sebelum tidur. Diantaranya adalah:

  1. Dalam keadaan suci ketika nyawa terlepas dari badan, dan jika wafat maka wafat dalam keadaan fitrah (sunnah).
  2. Terjaga dari godaan setan karena setan itu senantiasa mempermainkan manusia bahkan ketika manusia tidur. Seperti mimpi-mimpi buruk yang terjadi karena ulas setan ketika manusia tidur tidak didahului dengan berwudhu.

Di dalam sabdanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjelaskan bahwa ketika seseorang tidur di malam hari maka setan akan membuat ikatan di tengkuknya dengan tiga ikatan, ketika seseorang terbangun maka setan akan membisikinya “tidurlah malam masih panjang” Jika masih bangun juga dan berdoa maka terlepaslah satu ikatan, ketika orang itu bangkit untuk berwudhu maka setan setan kembali menggodanya, jika tetap berwudhu maka lepaslah ikatan kedua, lalu ketika hendak shalat setan kembali menggodanya namun jika tetap shalat maka ikatan ketiganya pun lepas dan Rasulullah menjamin orang yang seperti ini akan semangat di pagi harinya.

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, sekali lagi inilah sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam namun jarang orang yang menjaganya.

بارك الله لي ولكم في القران العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين

 

KHUTBAH KEDUA

 الحَمدَ للهِ حمدا كثيرا كما أمر أشهَدُ أَن لَا إِلهَ إِلّا الله وَحدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبدُهُ وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُولَ بَعدَهُ

اللّهُمَّ صَلِّ وسلم على نبينا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آله وأصحابه وكل من نهج بمنهجه إلى يوم الدين

فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيكُم وَنَفسِي بِتَقوَى اللهِ فَقَد فَازَ المُتَّقُون

Ma’asyiral muslimin sidang jama’ah jum’ah rahimakumullah, sekali lagi takwa adalah kesediaan seorang hamba dalam menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Tanpa memilih dan memilah apalagi pilihannya hanya berdasarkan nafsu belaka. Takwa adalah bekal utama dan terbaik yang akan menghantarkan seorang hamba pada kebahagian di dunia dan akhirat.

Lalu bagaimanakah jika seseorang hendak tidur sedangkan ia masih memiliki wudhu dari shalat Isya nya? Para fuqoha menjelaskan bahwa ia tidak perlu wudhu lagi karena tujuan wudhu sebelum tidur adalah agar dalam keadaan suci ketika tidur dan itu sudah ia dapatkan.

Ibnu Abbas mengatakan; “Tidak mungkin seseorang bisa menjaga wudhunya terus ketika sedang tidur karena tidur itu termasuk salah satu pembatal wudhu. Tapi kenapa Rasulullah menganjurkannya? Kenapa Rasulullah mensyariatkannya? Karena kita dengan menjalankan sunnah syariat Rasulullah berarti kita beribadah kepada Allah, dan Allah akan memberikan pahala, hikmah dan keutamaan jika kita jalani perintah dan sunnah Rasulullah tersebut.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اللّهُمَّ بَارِك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌَّنا

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات

حسبنا الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير ٣

اللهم اغفر لنا ولوالدينا  وارحمها كما ربيانا صغارا

رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

سُبْحَٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ  وَسَلَٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِينَ  وَٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

 

Khatib: Ust. Muzaidi Lc

Editor: Adib R

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *